Muhammad Willy Ardiansyah Blogs

Just another WordPress.com weblog

Pembagian Hati Manusia (2)

2. HATI YANG SAKIT

300px-diagram_of_the_human_heart_croppedsvgSebagaimana hati itu bisa hidup dan mati maka baginya juga ada sakit dan penyembuhnya,sebagaimana firman Allah swt:

“Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta”.(Al-Baqarah 10),firman Allah juga mengatakan:

“serta melegakan hati orang-orang yang beriman”.(At-taubah 14) adapun hati yang sakit merupakan jenis yang rusak yang akan menghasilkan kehancuran dan merusak segala sesuatunya dan menjadikannya tidak mampu menghasilkan sesuatu yang baik.

Adapun penyakit hati itu sangat banyak diantaranya: ragu-ragu,mengikuti syahwat,syubhat dan lain sebagainya…..

1.Penyakit keragu-raguan

Penyakit ragu apabila menyerang hati seorang hamba maka hamba tersebut menjadikan dirinya selalu dalam keadaan sakit,karena ragu terhadap sesuatu menjadikan hati itu selalu dalam keraguan dan hatinya diserang penyakit ragu-ragu ini sedangkan obatnya adalah ilmu dan keyakinan,Allah mengatakan:

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, Kemudian mereka tidak ragu-ragu”(Surat Al-Hujurat 15)

2. Penyakit Syubhat

Hati dapat dihinggapi penyakit syubhat ini dan penyakit ini merupakan jenis yang merusakan segala sesuatunya dan keinginannya sehingga dia tidak memahami dengan benar,dia tidak dapat membedakan mana yang benar dan mana yang batil,antara yang mudhorat dan manfa`at dan antara kebaikan dan keburukan.dan penyakit ini terkadang dapat membutakan mata hati atau membutakan tentang pemahaman yang benar dan dan tidak dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah.Allah mengatakan dalam firmannya:

“mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena Sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada”.(Surat al-hajj ayat 46).

3.Penyakit hawa nafsu

Penyakit hati ada juga yang diakibatkan karena mengikuti hawa nafsunya dan berpikir yang negative yang mana hal itu dapat dilihat dari rasa cinta dan marah yang berlebihan yang keluar dari real batasnya,sebagaimana firman Allah swt yang mengatakan:

“Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya,Maka Sesungguhnya syurgalah tempat tinggal(nya)”.(Surat An-nazaiaat ayat:40-41).manusia yang bodoh adalah yang mengikuti hawa nafsunya dan mendzolimi dirinya sendiri mereka tergesa-gesa dalam melakukan apa yang diinginkan olehnya dan meninggalkan apa yang dibenci olehnya meskipun hal itu adalah baik untuk dirinya,maka diapun mendapatkan kesengsaraan yang menyedihkan dan balasan apakah didunia maupun di akhirat yang mana siksaannnya sangat pedih dan berat.

4.Penyakit mengikuti syahwatnya

Sedangkan penyakit yang sangat bahaya adalah penyakit syahwat,Allah swt mengatakan dalam firmannya:

“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak,

dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).yang dimaksud dengan binatang ternak di sini ialah binatang-binatang yang termasuk jenis unta, lembu, kambing dan biri-biri”.(Al-imran ayat 14),Allah swt juga mengatakan dalam firmannya yang lain:

“Ketahuilah, bahwa Sesungguhnya kehidupan dunia Ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; Kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning Kemudian menjadi hancur. dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. dan kehidupan dunia Ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu”.(Al-hadiid ayat 20).

Oleh karena itu hendaklah setiap orang mu`min mengambil dari kehidupan dunia ini sesuai dengan kadarnya atau hendaklah mengambilnya tidak berlebihan dan tidak pula kekurangan dan hendaklah menuju jalan Allah secara terus menerus,sebagaimana firman Allah swt mengatakan:

“Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan.Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.Maksudnya: janganlah melampaui batas yang dibutuhkan oleh tubuh dan jangan pula melampaui batas-batas makanan yang dihalalkan”.(Al-`araf ayat 31),dari Hudzaifah ra berkata:Rasulullah saw melarang kita unutk meminum di bejana yang terbuat dari emas dan perak dan makan didalamnya dan melarang kita memakai pakaian sutra…(HR.BUKHARI).

Setelah kita melihat dalil-dalil dan hadits Rasulullah saw sesungguhnya Allah tidaklah mengharamkan perhiasan atau kesenangan didunia ini kepada hambanya,akan tetapi Allah hanya memerintah kan kepada hambanya hendaknya mengambil dari kesenangan dunia ini sesuai kadarnya adapun hikmah disebalik itu adalah supaya hamba tersebut tidak tenggelam pada kesenangan dunia yang akan membinasakannya.Allah juga mengatakan:

“Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan kami tambah keuntungan itu baginya dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagianpun di akhirat”.

Dan dari penyakit hati juga adalah lalai daripada dzikir kepada Allah swt dan lari dari keta`atan kepadanya,Allah swt mengatakan:

“Agar dia menjadikan apa yang dimasukkan oleh syaitan itu, sebagai cobaan bagi orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan yang kasar hatinya”.(Al-hajj ayat 53),dan Allah juga mengatakan dala firmannya:

“Maka apakah orang-orang yang dibukakan Allah hatinya untuk (menerima) agama Islam lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang membatu hatinya)? Maka Kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang Telah membatu hatinya untuk mengingat Allah. mereka itu dalam kesesatan yang nyata”.(Az-zumar 22).

Dan yang terakhir masih banyak penyakit hati dan disini hanya dijelaskan sangat sedikit dan telah disampaikan apa yang banyak terjadi pada sebagain manusia,dan masih banyak lagi penyakit hati yang sangat berbahaya sebagai contoh adalah penyakit takabur atau sombong sebagaimana Rasulullah saw bersabda : “tidak akan masuk surga barang siapa yang ada dihatinya sebesar dzarah dari sifat takabbur”.(HR Muslim). selain itu juga penyakit hati adalah dendam, dengki, iri, bohong, bergunjing, dan lain sebagainya yang berkenaan dengan lidah, sifat-sifat ini  bukanlah sifat dari seorang mu`min dan hendaklah seorang mu`min mengetahui aib-aib hatinya dan penyakitnya serta cara mengobatinya sehingga dapat bertaqarub kepada Allah swt dan menuju surganya.

3.HATI YANG MATI

Hati yang mati adalah hati yang tidak mempunyai cahaya dan kehidupan serta ruh didalamnya dan dia juga dikatakan sebagai hati yang yang buta,yang tidak dapat melihat dan tidak dapat merasakan dan tidak dapat berpikir mana yang baik apakah untuk dirinya atau dalam memahaminya.,Allah swt mengatakan dalam firmannya:

“Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api , Maka setelah api itu menerangi sekelilingnya Allah hilangkan cahaya (yang menyinari) mereka, dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat Melihat”.

Adapun iman adalah kehidupan hati dan cahayanya,oleh karena itu orang-orang kafir mempunyai hati yang mati dan hati yang gelap,Allah mengatakan:

“Dan apakah orang yang sudah mati,Kemudian dia kami hidupkan dan kami berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan di tengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar dari padanya? Demikianlah kami jadikan orang yang kafir itu memandang baik apa yang Telah mereka kerjakan.maksudnya ialah orang yang Telah mati hatinya yakni orang-orang kafir dan sebagainya”.

Iman juga adalah membenarkan bahwasanya engkau beriman kepada Allah,Malaikatnya,kitabnya,Rasulnya,hari kebangkitan,serta qodho yang baik dan buruknya,sedangkan orang-orang kafir dia berbeda serta berpaling dari hal itu dan tidak meyakini dengan hati mereka,meskipun mereka meyakini dengan keyakinan secara lisannya,padahal Allah swt mengatakan dalam firmannya:

“Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan rasul-Nya dan kepada Kitab yang Allah turunkan kepada rasul-Nya serta Kitab yang Allah turunkan sebelumnya. barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari Kemudian, Maka Sesungguhnya orang itu Telah sesat sejauh-jauhnya”.(An-nisa` 136)

Adapun jenis dari kekufuran itu juga adalah kufur terhadap nikmatnya,Allah mengatakan:

“Dan Allah Telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezkinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; Karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian,kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat”.(An-nahl 112),hendaknya bagi seorang mu`min ridho kepada qodho Allah dan bersabar ketika mendapat cobaan dariNYA serta bersyukur terhadap nikmat yang diberikan olehNYA karena mengingkari ni`mat dan tidak bersyukur kepada Allah juga merupakan kufur terhadap ni`matNYA.Allah mengatakan dalam firmannya:

“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku”.(Al-Baqarah 152).

Maret 24, 2009 Posted by | Pembagian Hati Manusia, Pembagian Hati Manusia Bag. 2 | 4 Komentar