Muhammad Willy Ardiansyah Blogs

Just another WordPress.com weblog

PERAN SUAMI TERHADAP KELUARGA ISLAM SECARA SYAR`I

Sesungguh nya dampak islam yang paling besar pada individu dan masyarakat adalah membangun keluarga muslim dan membinanya. Karena keluarga adalah sebuah misteri  keberadaan nya dan merupakan pondasi pertama masyarakat islam.  Karena Allah lah yang telah menjadikannya tumbuh pada manusia baik itu laki-laki maupun wanita, menetap pada nya dan menenang kan dirinya, Allah Swt berfirman :

Artinya : “Dan di antara ayat-ayat-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu merasa nyaman kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu mawadah dan rahmah. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir” [Ar-Rum 21].

Allah swt berfirman dengan mengatakan :  ( Supaya kamu merasa nyaman kepada nya ) Yaitu perasaan nyaman, cenderung, tentram atau tenang kepada yang dicintai, Seperti orang yang lelah dengan kesibukan dan kebisingan siang lalu menemukan kenyamanan dan ketenangan dalam kegelapan malam.  Allah berfirman didalam surat Al-Baqarah ayat 187 : Mereka adalah pakaian bagimu, dan kamu adalah pakaian bagi mereka.

Pernikahan disisi lain adalah suatu hijrah, Rasulullah saw bersabda:  “Segala amal itu tergantung niatnya, dan setiap orang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Maka barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu kepada Allah dan Rasul-Nya. Barang siapa yang hijrahnya itu Karena kesenangan dunia atau karena seorang wanita yang akan dikawininya, maka hijrahnya itu kepada apa yang ditujunya”. (HR.Bukhari dan Muslim ). Hijrah dari hidup sendiri kepada hidup berkeluarga, jika dia menikah karena Allah dan Rasul nya yaitu demi memelihara agama nya, perkawinannya adalah ibadah, disamping ia juga memperoleh pahala di sepanjang pernikahan nya yang akan melebihkannya daripada orang yang sendiri atau membujang. Tetapi jika seseorang itu menikah karena nafsu semata-mata, atau karena kecantikannya semata-mata atau karena harta. Dia akan mendapatkan apa yang di kehendaki nya tetapi pernikahan nya tidak mendapatkan rahmat Allah, serta di akhirat ia akan mendapatkan kerugian.

Rasulullah saw bersabda: “Jika seseorang menikah, maka ia telah menyempurnakan separuh agamanya. Karenanya, bertakwalah pada Allah pada separuh yang lainnya.”(HR.At-Thabarani). Pernikahan itu adalah bersatu nya hidup manusia yang berlawanan jenis dengan cara yang halal dan syah, yang dahulunya menjalani hidup dengan cara sendiri maka setelah menikah kehidupan yang menggabungkan gaya-gaya hidup yang berlainan ini menjadi satu. Cita-cita hidup menjadi satu, perjuangan menjadi satu, fikiran juga di tujukan bagi mencapai kebahagiaan yang satu, apabila perbuatan itu mendatangkan kebahagiaan kepada suami, istri pun dapat merasakan nya, cara hidup seperti inilah yang mampu menuju kebahagiaan.

Sudah menjadi sunnatullah untuk mencapat kemuliaan perlulah menempuh kesulitan, untuk mencapai hidup yang indah perlu mengarungi kesusahan, untuk mencapai kebahagiaan suami istri perlulah bersungguh-sungguh seluruh kehidupan perlu di korbankan untuk mendapat bahagia, baik itu fisik, ruh dan tujuan.

Jika nakhodanya bijak dalam mengemudikan kapal nya, maka selamat lah kapal itu ketepi pantai, jika tidak maka besarlah kemungkinan kapal itu karam di tengah lautan gelombang lautan. Terkadang ada rumah tangga yang kekal, tetapi dalam keadaan sedih yang mendalam, terkadang ada rumah tangga yang kekal walaupun di dalam rumah tangga tersebut ada penghianatan. Untuk membentuk rumah tangga yang bahagia diperlukan pengertian, kepercayaan oleh kedua belah pihak, jika sebelah pihak saja yang berusaha tetapi sebelah pihak lagi tidak menghiraukan nya, maka kebahagiaan rumah tangga tidak akan pernah tercapai.

Rasulullah saw bersabda: “Berbuat baiklah kepada wanita, karena sesungguhnya mereka diciptakan dari tulang rusuk, dan sesungguhnya tulang rusuk yang paling bengkok adalah yang paling atas.Maka sikapilah para wanita dengan baik.” (HR Al-Bukhari )

Pada kali ini kita akan membahas peran suami terhadap keluarga islam secara syar`i.

  1. Suami adalah pemimpin rumah tangga

Rumah tangga yang bahagia adalah rumah tangga yang di bangun atas dasar ketaqwaan kepada Allah swt sejak dari hari pernikahan. Rumah tangga yang bahagia mengetahui arti kasih sayang, antara suami dan istri, antara ibu bapak dan anak, antara menantu dan mertua, antara saudara seagama dan masyarakat. Allah berfirman :” Jikalau keduanya ( suami istri ) itu menghendaki kerukunan, maka Allah pasti akan memberikan pertolongan kepada kedua nya” ( An-Nisa`: 33 )images

Suami adalah pemimpin dalam rumah tangga, membina rumah tangga berarti membina segala-galanya, berkaitan dengan kehidupan berumah tangga. Harta di cari, harta di kumpulkan, anak di didik, istri di pimpin, suami di nasehati, nafkah diberi, ibadah di didirikan, Allah berfirman : “Kaum pria adalah pemimpin bagi kaum wanita, karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (pria) atas sebagian yang lain (wanita), dan karena mereka (pria) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. ( An-Nisa `: 34 )

Adam tercipta dari tanah ( Bumi ) yang seyogyanya bahwa nabi Adam lah yang bekerja di bumi, mencari nafkah di bumi, apakah berkebun, berdagang, pembisnis, semua dilakukan di bumi, sedangkan Hawa di ciptakan untuk bertempat tinggal di bumi, penenang, penentram, baik jasmani maupun rohani. Maka jangan jadikan hal ini terbalik yang akan merubah sifat Adam.

Dalam memenuhi kebutuhan keluarga ingatlah wahai para suami, carilah nafkah dengan cara yang halal,para salafussholeh terdahulu,para istri mereka, para wanita mereka selalu mengingatkan kepada para suami nya yang akan berangkat bekerja keluar rumah, mereka berpesan : “ wahai suamiku kami masih sanggup menahan rasa lapar selama berhari-hari tapi kami tidak sanggup menahan panas nya api neraka”.

  1. Peran suami dalam keluarga adalah membina dan mendidik mereka.

Allah berfirman: Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.( At-Tahrim:6 )

Didiklah mereka untuk mencintai Allah dan rasul nya, apabila kamu tidak mampu, maka ajak lah mereka untuk hadir ke majlis-majlis ilmu, yang membuat hati mereka lembut, hati meeka bersih, mari sejenak kita melihat Keluarga sahabat Rasululah saw Annas bin Malik, istri dan anak nya selalu menegakkan qiyamul lail, mereka membagi-bagi waktu malam untuk beribadah,sang anak beribadah mulai awal malam jam 10-12. Kemudian digantikan oleh sang ibu jam 12-2, kemudian sang isteri digantikan oleh suami nya Annas bin Malik pukul 2 sampai subuh, Subhanallah…

Coba kita lihat dan kita  saksikan zaman sekarang tidur mulai awal malam, maka sampai akhir malam pun kita juga masih tertidur bahkan kelewat subuh nya Allahu musta`an. Rasulullah saw bersabda: “ perintahkan anak-anak mu untuk menunaikan sholat pada umur 7 tahun, pukul lah mereka ( dengan pukulan yang tidak menyakitkan ) pada saat berusia 10 tahun dikarenakan meninggal kan sholat, serta pisahkan lah ranjang mereka’ ( HR. Abu Daud ).

  1. Peran suami terhadap keluarga islam adalah bergaul dengan mereka dengan cara yang baik.

Allah tidak menciptakan laki-laki yang lebih kuat daripada Rasulullah saw, kebanyakan dari kita menyangka bahwa kekuatan dan kasar merupakan sifat laki-laki, salah satu sudut penting dalam kehidupan Nabi saw adalah hubungan baginda dengan istri-istri dan keluarganya, Rasulullah saw bersabda: “ yang terbaik antara kamu adalah yang berbuat baik kepada Ahli keluarganya, dan akulah yang terbaik untuk keluargaku”(HR. Ibnu Hibban)

Wanita ibarat cahaya bintang dambaan laki-laki, tanpa nya laki-laki akan hidup dalam kegelapan. Jika kita berbicara tentang romantis, cinta atau emosi, jika kita lihat kepada rasulullah saw, maka kita akan dapatkan bahwa baginda adalah manusia yang paling lemah lembut, baik hati, terbaik dan sangat pemurah dalam setiap urusan hidup baginda. Jika kita cari tentang cinta dan kesetiaan, kita akan menemui cinta baginda Saw kepada Khadijah. Demi kesetiaan dan cinta, baginda sanggup menyemblih seekor kambing dan bersabda: “ Ambillah sembelihan ini dan bagikan kepada sahabat-sahabat khadijah”. Sekarang, siapa yang berfikir tentang sahabat-sahabat istri?

Para peneliti membuktikan suami yang mencium istrinya setiap pagi hidup lebih lama daripada mereka yang tidak mencium istrinya. Sebagian sahabat Rasulullah saw bertanya kepada istri baginda Siti Aisyah: bagaimana pergaulan Baginda dirumah? Aisyah menjawab : “ dirumah baginda seperti kami semua.” Baginda bercanda bersama, makan dengan kami, membersihkan rumah.”, sekarang ini, apakah ada laki-laki antara kita yang sanggup menyapu lantai rumah? Kadangkala , apabila laki-laki diminta membersihkan rumah atau kamar mandi, dianggap menjatuhkan wibawa laki-laki. Nabi saw biasa membersihkan rumah, baginda juga menjahit pakaian nya.

Aisyah Ra berkata: “ selagi belum dikumandangkan adzan seolah-olah kami tahu keberadaan beliau.”, wanita adalah yang membawa laki-laki atau suami kepada kebahagiaan. Rasulullah saw ketika bersama istrinya, beliau menghias diri dan dengan penuh kelembutan baginda akan bercanda dengan istri-istrinya. Diriwayatkan bahwa baginda pernah berlomba lari dengan istrinya Aisyah. Jika kita hendak membicarakan tentang keindahan cinta, maka tirulah kehidupan nabi Saw.

Dalam riwayat dikatakan, bahwasanya nabi Saw tak akan keluar berpergian jauh atau bermusafir melainkan ditemani salah seorang istri nya. Baginda akan membuat undi untuk menentukan siapa yang akan menemaninya. Ketika menunaikan haji wada`, baginda membawa semua istrinya bersama-sama. Nabi saw tidak pernah menganggap bahwa wanita sebagai beban.  Pernah suatu ketika ketika salah seorang istri Rasulullah hendak menaiki onta, namun terlihat susah untuk menaiki nya, maka Nabi saw mendekati istrinya kemudian membungkukkan badan nya dan mendekatkan pahanya sehingga bisa dinaiki oleh Istrinya, saat ini bisa dibandingkan situasi dengan membukakan pintu mobil untuk istri, siapa yang mampu membukakan pintu mobil nya untuk istrinya hari ini. Karena ini adalah sunnah Rasulullah saw.

Di dunia ini sebanyak 50-60 % wanita di pukul atau di kasari oleh suami mereka,1956216ilustrasi-penganiayaan780x390                           dalam riwayat nabi saw “ maa dhoroba imroatun qattun” baginda tidak pernah walau sekalipun memukul wanita sepanjang hidup nya. Pada saat sekarang, jika seseorang anggap bahwa dirinya laki-laki mudah untuk memukul wanita, maka dia akan merasa dirinya kuat.baginda tidak pernah mengangkat tangannya ke wajah wanita, nabi Saw adalah manusia yang mulia dan sempurna.jadi jika ada laki-laki yang mengangkat tangan nya untuk memukul istri atau pun anak nya, sungguh suami itu bukan lah seorang laki-laki, malah sifat laki-laki nya malah terendah. Seorang suami atau laki-laki yang ingin mencontohi sifat laki-laki maka contoh lah Rasulullah saw. Rasulullah saw sabar, penyayang, senantiasa tersenyum jika berjumpa dengan keluarganya. Nabi Saw adalah pemimpin para laki-laki, beliau mencemaskan para wanita. Ini adalah pesan buat para wanita. Wahai para wanita, Rasulullah saw sangat mencemaskan kalian dibandingkan dengan kaum lain nya yang ada di dunia ini.

Amanah terakhir yang diucapkan baginda sebelum wafat nya adalah mengingatkan kita tentang sholat, kemudian baginda bersabda: “ Pertahankan wanita dan berbuat baiklah kepada mereka.”  Inilah nasehat Rasulullah saw. Rasulullah saw bersabda: “ yang terbaik antara kamu adalah yang berbuat baik kepada Ahli keluarganya, dan akulah yang terbaik untuk keluargaku”(HR. Ibnu Hibban). Jika kita hendak mengikuti Rasulullah saw, hendak dekat dengan Rasulullah Saw maka berbuat baiklah kepada mereka dengan menunaikan hak-hak nya, maka Anda para suami akan bersama Rasulullah saw nanti di surga. Aamiin Ya Rabbal `alamiin…..

April 14, 2016 Posted by | Tidak Dikategorikan | Tinggalkan komentar